Integrasi-Interkoneksi dalam Produksi Bersih Teknik Industri


BAB II
ISI
2.1  Pengertian Integrasi-Interkoneksi
Pengertian integrasi menurut para ahli dan organisasi adalah sebagai berikut :
1)   Menurut Gillin, Integrasi adalah bagian proses sosial dari apa yang terjadi sebab perbedaan fisik, budaya, perilaku, dan emosional.
2)   Menurut Soerjono soekanto, Integrasi adalah sebuah proses sosial individu dalam sejenis kelompok atau mereka yang berusaha memenuhi gol melawan musuh yang disertai kekerasan atau ancaman.
3)   Menurut Paul B.Horton, Integrasi yaitu proses pengembangan dalam masyarakat yang mana semuah kelompok etnik dan ras dapat digunakan secara serentak dalam kehidupan ekonomi dan budaya.

4)   Menurut ICCE, integrasi adalah penyatu bagian-bagian berbeda dari satu masyarakat menuju ke arah satu kesatuan utuh, ataupun juga sebagai kumpulan masyarakat kecil banyak yang menjadi satu bangsa.
5)   Menurut Kuntowijoyo, dalam bukunya Islam sebagai Ilmu, ilmu integralistik adalah ilmu yang menyatuakan (bukan sekedar menggabungkan) wahyu Tuhan dan temuan pikiran manusia diharapkan bahwa integralisme akan sekaligus menyelesaikan konflik antara sekularisme ekstrem dan agama-agama radikal dalam banyak sektor.
Pengertian interkoneksi menurut KBBi adalah hubungan satu sama lain. Hal tersebut sesuai dengan hubungan Integrasi-Interkoneksi. Sejalan dengan konsep tersebut, Integrasi-interkoneksi merupakan upaya mempertemukan antara ilmu-ilmu agama (islam) dan ilmu-ilmu umum (sains-teknologi dan sosial-humaniora). (Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga,2004). Proyek integrasi-interkoneksi merupakan jawaban atau respons terhadap kesulitan-kesulitan yang dirasakan selama ini yang dikarenakan terpisahnya ilmu umum dan ilmu agama di mana dipahami seakan ada jarak diantara keduanya yang tidak bisa disatukan dalam cara atau metode tertentu. Proyek integrasi-interkoneksi merupakan jawaban untuk memahami kompleksitas fenomena kehidupan yang dihadapi dan dijalani manusia, setiap bangunan keilmuan apapun, baik keilmuan agama, keilmuan sosial, humaniora, kealaman dan sebagainya, tidaklah dibenarkan bersikap single entity. Masing-masing harus saling bertegur sapa antara satu sama lain. Kerjasama, saling membutuhkan, saling koreksi, dan saling keterhubungan antar-disiplin keilmuan akan lebih dapat membantu manusia memahami kompleksitas kehidupan dan memecahkan persoalan yang dihadapinya.
Ilmu pengetahuan yang sesungguhnya merupakan hasil dari pembacaan manusia terhadap ayat-ayat Tuhan, kehilangan dimensi spiritualitasnya, maka berkembanglah ilmu atau sains yang tidak punya kaitan sama sekali dengan agama. Tidaklah mengherankan jika kemudian ilmu dan teknologi yang seharusnya memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi kehidupan manusia ternyata berubah menjadi alat yang digunakan untuk kepentingan sesaat yang justru menjadi “penyebab” terjadinya malapetaka yang merugikan manusia.
Tujuan dari integrasi interkoneksi ini adalah untuk bisa memahami kehidupan manusia yang kompleks secara terpadu dan menyeluruh.
(Q.S. Al-Mujadilah: 11) :


Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
2.2  Pengertian Produksi Bersih (Green Manufacturing)
Teknik indusri memiliki banyak cabang keilmuan yang semua itu memenuhi setiap kehidupan kita seperti produksi bersih atau green manufacturing. Konsep produksi bersih adalah kosep baru selain dari Industri 4.0 yang sangat menjaeajahi sektor industri manapun. Produksi Bersih (PB) adalah strategi untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan secara bersamaan mengurangi konsumsi sumber daya. Fokus utamanya adalah pada proses dan pengurangan kerugian, sesuai dengan tujuan meminimalkan input (sumber daya seperti tenaga kerja, bahan, modal, dan energi) sekaligus memaksimalkan output (produk akhir yang akan dijual untuk meningkatkan pendapatan perusahaan).
Produksi bersih ini sangant erat kaitannya dengan Lean Manufacturing, hal ini dikarenakan sama-sama mengurangi waste ataupun Over. Lean Manufaturing terdiri dengan 7 waste, antara lain adalah
1)      Overproduction
2)      Transportation
3)      Motion
4)      Waiting
5)      Processing
6)      Inventory
7)      Defects

Gambar 2.1 Dampak 7 waste terhadap lingkungan
Sumber: ILO. 2013. Produksi Bersih Meningkatkan Produkktivitas : Pedoman pelatihan untuk      manajer dan pekerja modul tiga. Jakarta:ILO.
Produksi bersih berkaitan langsung dengan limbah, secara praktikal termasuk dalam limbah lingkangan.
·         Energi, air atau bahan baku
·         Polutan dan limbah material
·         Zat berbahaya
PB juga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Limbah dan polusi dapat merusak kualitas lingkungan lokal mencemari udara untuk bernafas dan mengotori air minum mereka. Limbah dan polusi juga dapat mengganggu ekosistem lokal dan mempengaruhi produktivitas pertanian dan perikanan lokal di mana suatu komunitas bergantung. Untuk saat ini terdapat ISO 14001 yang mengharuskan perusahaan melakukan produksi bersih.
2.3  Hubungan Integrasi-Interkoneksi dengan Produksi Bersih
Hubungan integrasi-interkoneski dengan produksi bersih adalah hubungan yang saling terkait. Sains bukan sekedar perangkat teori dan agama bukan sekedar perangkat kepercayaan. Karena keduanya hanya merupakan bagian dari agama dan sains yang tidak akan menggambarkan keduanya secara utuh jika ia dilepaskan dari demensi sosialnya. Oleh karena itu, mengenai makalah ini tentang produksi bersih sebagai teori teknik industri tak lepas dengan dengan tuntunan agama yang ada dalam al quran surah Ar-Rum 41-41

            Artinya : "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan   tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (41) Katakanlah (Muhammad), “ Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang  yang mempersekutukan (Allah)." (42)
Pada Q.S. Ar Rum ayat 41 – 42 menerangkan bahwa Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala isinya adalah untuk dimanfaatkan oleh manusia demi kesejahteraan hidup dan kemakmurannya. Manusia diangkat sebagai khalifah di bumi yang diamanati agar menjaga kelestarian alam jangan sampai rusak.  Manusia diperbolehkan menggali kekayaan alam, mengolahnya, dan memanfaatkan sebagai bekal beribadah kepada Allah dan beramal soleh. Namun kenyataannya karena manusia mempunyai sifat tamak, rakus, (yang berlebihan ) sehingga penggalian alam itu tak terkendalikan  yang berdampak menjadi bencana alam, seperti tanah longsor, banjir, alam menjadi tandus, kekeringan, alam menjadi gersang, dan udara tercemar dan lain sebagainya. Kerusakan alam itu akan berakibat pula kesengsaraan pada diri manusia itu sendiri. Oleh karena itu, hendaklah manusia menghentikannya dan mau kembali ke jalan yang benar yaitu dengan mengganti-kannya dengan perbuatan yang baik.
            Q.S Al-Qoshosh ayat 77

            Artinya : “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu  (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.
Pada QS Al-Qoshosh ayat 77 menerangkan bahwa manusia tidak boleh berbuat kerusakan di muka bumi. Ini berarti bahwa manusia diutus untuk menjaga lingkungan, tidak mencemarinya, berbuat dan berperilaku sehat. Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang merusak alam ciptaannya. Sama halnya dalam bekerja di perusahaan berarti perlu adanya kesehatan dan keselamatan kerja agar dapat dipelajari hal-hal apa saja yang dapat merusak lingkungan untuk kemudian dihindari sehingga tercipta lingkunga yang aman dan pekerja dapat terhindar dari resiko bahaya yang ditimbulkan.
Produksi Bersih adalah salah satu implementasi yang dapat dilakukan pada industri. Hal ini tertuang dalam manfaat dari Produksi Bersih (Bratasida, 1996, Helmy, 1997)
1)      Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melalui upaya  minimisasi  limbah, daur  ulang  pengolahan dan pembuangan limbah yang aman.
2)      Mendukung prinsip Pemeliharaan Lingkungan dalam rangka pelaksanaan     Pembangunan Berkelanjutan.
3)      Dalam jangka panjang dapatmeningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penerapan proses produksi, penggunaan bahan baku dan energi serta efisien.
4)      Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangi eksploitasi sumberdaya alam melalui penerapan daaur ulang limbah di dalam proses yang akhirnya menuju pada upaya konservasi sumberdaya alam untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
5)      Memberikan peluang keuntungan ekonomi, sebab di dalam produksi bersih strategi  pencegahan pencemaran pada sumbernya (source reduction and in process recycling) yaitu mencegah terbentuknya limbah secara dini, dengan demikian dapat mengurangi biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk pengolahan dan pembuangan limbah atau upaya perbaikan lingkungan.
a.       Memperkuat daya saing produksi di pasar global.
b.      Meningkatkan  citra produsen dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.
6)      Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Bacaan madani, Ayat-Ayat Al Quran Tentang Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup.          5 Janurari 2017. 07.56. [diakses 21 November 2019], Tersedia       darihttps://www.bacaanmadani.com/2017/01/ayat-ayat-al-quran-tentang-menjaga.html
Siswanto. 2013. Perspektif Amin Abdulah Tentang Integrasi Interkoneksi dalam Kajian          Islam. Jurnal Tasawuh dan Pemikiran Islam. Vol.3(2). 377:409

Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Pendapat Pro dan Kontra Teori Evolusi

Jenis - Jenis Ikan Channa Asli Indonesia