Syiar Islam “The Egyptian King” dengan Sepak bola (Moh Salah)
Syiar Islam “The Egyptian
King” dengan Sepak bola
Oleh
: Muhammad Farid Salafudin Firdaus
Islam
adalah agama yang mengajarkan kedamaian, begitulah singkatnya mengartikan
islam. Tak pandang dari mana engkau berasal, warna kulitmu ataupun bentuk
tebuhmu. Semuanya tentang mencintai sang pencipta. Banyak kisah-kisah romantis
yang terdapat dalam islam. Romantis tak melulu tentang cinta, romantis akan
kebersamaan, keberagaman dan kedamaian. Islam mengajarkan bagaimana engkau
menyukuri apapun yang engkau dapat, menghargai setiap detail kisah. Seperti
yang pahit pun terasa manis dan yang patah terasa tumbuh.
Semula
bermula dengan cinta dan kepercayaan. Ketika engkau menghormati dan menghargai
seseorang maka akan ada kesan balik dimata seseorang. Islam juga mengajarkan
bagaimana kita
berakal dan berhati, karena hidup membutuhkan akal dan hati. Semuanya saling membutuhkan, begitupun dengan manusia. Kadang ada yang percaya dan kadang ada yang tidak percaya. Orang-orang juga memiliki pendangan dalam mengarungi hidup, ada yang menyimpang dan ada yang lurus. Memang dalam kontek makro semuanya dibutuhkan dalam hidup. Akan tetapi dalam konteks mikro, akan ada ketidakadilan.
berakal dan berhati, karena hidup membutuhkan akal dan hati. Semuanya saling membutuhkan, begitupun dengan manusia. Kadang ada yang percaya dan kadang ada yang tidak percaya. Orang-orang juga memiliki pendangan dalam mengarungi hidup, ada yang menyimpang dan ada yang lurus. Memang dalam kontek makro semuanya dibutuhkan dalam hidup. Akan tetapi dalam konteks mikro, akan ada ketidakadilan.
Islam
mengajarkan hidup damai, hidup berdampingan dan saling menghargai. Negeri Eropa
menjadi topik utama perkembangan pesat islam. Pew Research Center mempublikasikan penelitian mengenai proyeksi
jumlah muslim meningkat. Muslim Eropa menyumbang pertumbuhan penduduk sebanyak
4,9 persen pada tahun 2016, diperkirakan muslim Eropa akan meningkat menjadi 7,9
persen pada tahun 2050.
Akan
tetapi dalam riset itu menyebutkan bahwa peningkatan terjadi karena gelombang
migran muslim. Tapi yang saya yakini muslim Eropa akan jauh lebih meningkat
dari riset tersebut. Bukan hanya syiar ataupun imigran muslim. Syiar Islam di
Benua Biru lewat sepak bola. Mungkin akan banyak orang yang berspekulasi
tentang itu, tapi fakta yang terjadi sepak bola adalah olahraga yang paling
digemari di seluruh dunia. Benua Biru lah yang menjadi tujuan utama para
pesepakbola di dunia tak terkecuali dengan pesepakbola muslim. Bundesliga
Jerman adalah salah satu liga sepakbola bisa dibilang liga di Benua Biru yang
memiliki pemain muslim terbanyak. Tak hanya di Jerman, eksodus pemain muslim ke
Eropa semakin banyak. Semua itu juga karena banyaknya talenta pemain sepakbola
muslim yang memikat pencari bakat tim-tim benua biru bahkan tim raksasa di
benua biru. Tak bisa kita pungkiri juga bahkan ada beberapa pemain sepakbola
muslim bertengger kedalam 20 pemain terbaik dunia bahkan Paul Pogba pemain muslim
asal Perancis menjadi salah satu pemain dengan nilai transfer terbesar didunia.
Salah
satu pemain muslim Liverpool mungkin memiliki cara lain dalam menyebarkan agama
islam, tidak lewat syiar dakwah melainkan dengan melakukan sepakbola yaitu
Mohamed Salah. Momen tersebut bermula pada Rabu, 14 Februari 2018. Ketika
pertandingan Liga Champions yang mempertandingkan Porto vs Liverpool, dalam
pertandingan tersebut dimenangkan Liverpool dengan skor 0-5. Mohamed Salah
sebagai pembuka goal untuk kemenangan Liverpool. Dalam momen itu pendukung
Liverpool menyanyikan chant “Mo
Sa-la-la-la-lah, Mo Sa-la-la-la-lah, if he’s good enough for you, he’s good
enough for me, if he scores another few, then I’ll be Muslim to, He’s sitting
in the mosque, that’s where I want to be”. dengan begitu tak semua
menyebarkan agama islam dengan syiar dakwah dengan sepak bola pun bisa. Karena
Islam adalah agama yang cinta kedamaian, keberagaman.
Comments
Post a Comment